Hobi memandang mobil mainan di youtube menginspirasi Nurrozikin, pemuda Desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kab. Malang membuat sendiri. Ia menerapkan paralon sebagai media mainannya.

"Harga paralon murah. Tetapi bagian lainnya mahal," jelas Rozikin. Dia mengikuti truk trailer Scania yang menghabiskan tarif lebih dari Rp 1 juta. Untuk membuatnya, ia membeli paralon 4 meter seharga Rp 40.000.

Paralon ini kemudian dibelah jadi dua. Berikutnya dipres agar rata. Bahan itu dipotong layak desain jadi bodi truk. Sedang roda truk, ia membuat sendiri dari bahan karet.

Untuk menggerakan truk itu, ia mengaplikasikan mesin motor RC. "Saya mencari RC yang rusak dan dibetuli," ucap jebolan SMA Diponegoro Tumpang, Kab. Malang.

Menurut dia, pelaksanaan kendaraan beroda empat mainan bergantung pada mood. "Bila sedang mood, saya kerjakan," tuturnya.

Lazimnya dia melaksanakan di kamarnya. Kendaraan Beroda Empat mainan tak segera jadi karena dia sering mengungkap lagi mendapatkan layak keinginannya. Digambarkan bungsu dari 3 bersaudara ini, awalnya ia membuat kendaraan beroda empat mainan dari bahan karton. Namun cepat rusak. Ia kemudian melirik bahan paralon sebab lebih tahan lama.

"Aku sudah berminat membuat kendaraan beroda empat mainan sejak SMA," ujarnya.

Kendaraan Beroda Empat yang telah jadi dikasih cat pilox serta stiker. Apabila lowong, ia memainkannya. Selain masih menyempurnakan truk scania, dia juga membikin crane.

"Awalnya itu mobil mainan seperti Mobil Keruk. Kemudian aku modifikasi menjadi crane," ucap Rozikin yang di SMA mengikuti eskul elektro ini.

Crane-nya dapat mengangkat benda berbeban setengah kilogram.